Rembang
– Seiring kian terkenalnya wisata hutan bakau di pinggir pantai dusun
Kaliuntu desa Pasar Banggi – Rembang, terkadang muncul sejumlah pemuda
yang usil mengganggu pengunjung. Ironisnya, pelaku justru diduga berasal
dari tetangga sebelah Kaliuntu, masih sama sama satu kampung.
Purwanto, seorang warga dusun Kaliuntu desa Pasar Banggi mengakui
beberapa kali menjumpai pengendara sepeda motor nekat masuk hingga
jembatan di tengah hutan bakau, padahal mustinya kendaraan dilarang
masuk kesana. Mereka juga mengganggu kenyamanan pengunjung. Pihaknya
berusaha menasehati secara baik baik, karena pengunjung pasti
menginginkan situasi yang tenang. Tidak jelas apa motifnya. Kalau lain
hari, ternyata masih membandel, Purwanto berharap pemerintah desa ikut
turun tangan.
Kepala Desa Pasar Banggi Kec. Rembang Kota, Rasno menghimbau antar
warga saling menghargai, tidak mempermasalahkan pengelolaan wisata hutan
bakau.
Sejauh ini pendapatan bersumber dari sektor parkir. Sepeda motor
ditarik Rp 2 ribu, sedangkan mobil Rp 5 ribu. Memang untuk parkir
ditangani oleh kelompok pemuda dusun Kaliuntu, dengan memperoleh bagian
50 % dari total penghasilan. Separuhnya disumbangkan dalam kegiatan
pembangunan Masjid Pasar Banggi. Ia menganggap sudah sama sama enak.
Apabila pembangunan Masjid selesai, tentu masyarakat akan kembali
berembug, membahas bagaimana pengelolaan selanjutnya.
Rasno mengklaim telah mendapatkan sinyal positif dari Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Rembang, tentang pengembangan kawasan
wisata hutan bakau. Setelah dilengkapi pos gardu pandang dan jembatan
kayu, yang jelas direncanakan penambahan jembatan lagi. Apakah kearah
timur atau ke barat, sejauh ini belum diputuskan.
Sumber : R2B
Post a Comment