Petani Garam diKaliori mulai panen
Kaliori-Hujan yang masih
mengguyur wilayah kabupaten Rembang, sejak akhir Juli lalu, di satu sisi
menguntungkan petani sawah karena tanaman palawijanya tercukupi air. Namun di
sisi lain, dengan turunnya hujan sangat meresahkan petani tambak garam yang
saat ini mulai panen.
Petani penggarap tambak garam desa Dresi Kulon, kecamatan Kaliori- Darmo
mengatakan sejak adanya turun hujan menjadi kendala bagi petani tambak garam.
Pasalnya ketika air garam yang siap menjadi kristal garam terguyur hujan otomatis
akan mencair dan pekerjaan justru
dimulai dari nol lagi.
Darmo menambahkan akibat cuaca yang tidak menentu ini, petani garam yang
biasanya bisa menggarap tambaknya pada bulan Mei, pada tahun ini justru dimulai
pada bulan Juli, dan saat ini baru panen
pertama.
Hal senada juga disampaikan petani garam Desa Mojowarno, kecamatan Kaliori-
Giman, Ia mengungkapkan dengan adanya
cuaca yang tidak menentu hasil panenan petani garam menjadi berkurang. Pasalnya
jika panas terik matahari normal petani garam dalam 1 hektarnya bisa panen 8
ton per minggunya. Namun karena cuaca
tidak menentu hasilnya berkurang.
Giman menjelaskan walaupun saat ini cuaca tidak
menentu diprediksi petani garam bisa membuat tambak garam hingga bulan Nopember
nanti. Sedangkan bulan rame-ramenya panen garam diperkirakan pada bulan Agustus
dan September mendatang.
Di panen pertama ini harga garam di pasaran saat ini
berkisar antara 500 rupiah per kilogram hingga 650 rupiah per kilogram.( Masudi )
Post a Comment